VISI dan MISI

Belajar, Berkarya dan Berprestasi ... Akademis, Organisatoris, dan Humanis

TUJUAN :

Forum Pengajian Anak-anak ini adalah sarana untuk menjalin silaturrahmi dan komunikasi juga informasi bagi orang-orang yang secara khusus pernah atau sedang berada di dalamnya atau siapapun yang memiliki kepedulian dan "kepentingan"..Forum ini sebagai media untuk sharing serta memantau setiap kebijakan PAN dengan tujuan untuk menjadikan PAN lebih baik dan lebih maju untuk kedepannya.dengan adanya Share, Masukan, Kritikan positif, semuanya bisa dijadikan sebagai media pembelajaran.....

VISI :

Pengajian Anak-anak Nur Farhan adalah sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang bertujuan menjadikan generasi muda yang faham dan mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan...

Pengajian Anak-anak Nur Farhan menerima santri baru untuk kegiatan belajar mengajar setiap hari Senin, Rabu dan Jumat jam 16.00 - 18.00 WIB. KBM terdiri dari 3 kelas yaitu kelas TKA Putra dan Putri, TPA dan TQA. Syarat Pendafaran : Mengisi Formulir, Pas Foto dan Foto Copy Akte Kelahiran.

TULISAN BERJALAN

SUKSESKAN SUKSESI KEPEMIMPINAN PENGURUS PENGAJIAN ANAK-ANAK NUR FARHAN 2013-2015

Jumat, 12 April 2013

SEPINYA SURAU INI


Sudah lama tidak ada kabar, sudah berapa tahun kita tidak bersua? Setahun? Dua tahun? Lebih sepertinya. Padahal baru saja kemarin rasanya kita berpisah. Berpisah untuk kembali (kalau boleh mengutip sebuah syair lagu). Jangan katakan selamat tinggal, tapi katakanlah sampai berjumpa lagi. Ah.. kenapa hati dan fikiranku ini jadi melankolis…..

Bagaimana tidak, jika teringat beberapa waktu ke belakang, belasan tahun yang lalu. Semuanya sudah berubah, hanya beberapa saja yang masih seperti dulu, itupun sudah agak-agak lupa.

Kemana anak-anak kecil itu yang setiap sore riang gembira menuntut ilmu di Madrasah? Surau kecil ini? Dengan berbekal sebuah buku kucel dan pensil yang hampir habis, dibungkus kantong plastik. Ah.. begitu sangat sederhana waktu itu.

Lantas, kemana anak-anak kecil yang dulu sehabis ngaji sore di Madrasah, asik berburu ke lapangan untuk bermain? Bermain petak umpet, Bola bekel, Main bola Kasti yang dianyam dari daun kelapa muda? Gobak Sodor? Perang-perangan? Lompat tali? atau semacamnya? Kemana juga orang tua yang biasa berkumpul menemani anak-anak bermain sambil ngobrol ngalor ngidul atau hanya sekdar memberi semangat kepada anak-anaknya?

Sepi …

Kemana anak-anak kecil yang dulu berlari-lari di lapangan depan Surau, sambil menunggu suara azan lalu bergegas mengambil sarung dan obor untuk pergi mengaji di surau. Lapangan itu sudah sepi, bahkan cenderung seperti rumah yang tak berpenghuni. Diganti dengan rimbunnya semak belukar.

Kemana anak-anak kecil itu yang riuh rendah mengalunkan ayat-ayat cinta, serta bersenandung penuh khidmat, di sela-sela Maghrib dan Isya?

Kemana anak-anak kecil itu yang setiap malam tidur di Surau berselimut sarung kusam berbantal tumpukan sajadah tua? Yang setiap malam bangun hanya sekedar untuk membasuh muka dengan air Wudlu… menunaikan shalat malam?

Ah…jadi teringat ketika sehabis subuh pulang ke rumah disuguhi singkong bakar dengan sepotong gula aren. rasanya makanan ternikmat di muka bumi ini, atau pergi mencari Minuman Bandrek yang diambil langsung dari wajan sambil menghangatkan tubuh di dekat tungku.

Atau disaat libur sekolah, saat yang paling merdeka, pergi ke gunung, mandi di sungai, atau sekedar makan siang di pinggiran pematang sawah sambil menikmati rincik-rincik air pancuran. Sesaat terlelap dalam mimpi indah sampai sang surya tenggelam di ufuk barat meninggalkan rona-rona jingga yang menyemburat .. saatnya pulang…

Andai waktu bisa diputar kembali, ingin rasanya waktu itu aku rengkuh kembali.

Kini …

Tidak ada lagi aliran di sungai itu, tidak ada lagi pematang sawah tempat mencari Keong Mas, tidak ada lagi lapangan yang bisa dipakai untuk main perang-perangan, bahkan surau ini, semakin saja sepi. Terkalahkan oleh bisingnya zaman. Tidak ada lagi bunyi kentongan membangunkan orang untuk makan sahur, atau alunan suara kecapi dan angklung sebagai pengantar tidur di sunyinya malam …

Tak ada lagi…

Tidak ada lagi orang-orang itu. Tidak ada lagi Geng Anak Kampung yang selalu bergerombol… Berganti degan wajah-wajah tua, dengan kulit keriput dan rambut beruban, bahkan sebagian sudah ada yang tinggal nama, dan anak-anak itu, sudah berubah semuanya ! Bukan lagi anak-anak yang suka main petak umpet atau perang-perangan atau semacamnya. Bahkan permainan-permainan itu sudah tidak bisa dimainkan lagi. Sekarang semua asik dengan dunianya sendiri-sendiri.

Dan Surau itu, Masih saja terasa sepi. Sesepi hati ini ….

1 komentar:

WAKTU

MEDIA SOSIAL