Dalam praktek kehidupan beragama, perbedaan pendapat adalah hal yang “wajib”, karena dengan adanya perbedaan pendapat berarti ada kehidupan yang dinamis, bukankah perbedaan itu adalah rahmat. Itu sabda Nabi. Tetapi Perbedaan menjadi rahmat itu tergantung bagaimana kita mengelola dan memanage perbedaan itu sendiri. Jika kita menyikapinya dengan pola pikir yang sempit, maka saya yakin perbedaan itu bukan Rahmat tetapi bencana. Bencana yang akan timbul dari adanya perbedaan, walau sekecil apapun itu.
Banyak golongan atau mazhab yang selalu berargumen dan berdebat seputar masalah praktek keagamaan yang selalu dibumbui dengan justifikasi kalau ini bid’ah itu bid’ah dan sebagainya.